TUGAS PERILAKU
KONSUMEN
JUDUL
:
ATRIBUT
PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK DAN PENGARUHNYA
PADA
KEPUASAN KONSUMEN DI SURABAYA
Oleh : Erna Ferrinadewi
Alumni Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Surabaya.
Metodologi Penelitian
- Mengidentifikasi atribut produk kosmetik yang dinilai penting oleh konsumen.
- Mengukur kepuasan konsumen dengan Gap Method, dimana konsumen diminta menilai kinerja dari atribut produk yang telah teridentifikasi di tahap pertama dengan cara mengisi kuesioner terstruktur yang berisi pertanyaan penilaian terhadap atribut produk kosmetik tersebut.
- Mengumpulkan data data untuk identifikasi atribut menggunalan skala Likert 1-5 dimana 1 mewakili sangat pentiing dan 5 mewakili tidak penting.
Hasil Penelitian
Setelah beberapa metode analisis
yang dilakukan seperti uji reabilitas dan validitas Hanya 12 atribut dari 13
atribut saja yang bisa dikatakan sebagai atribut yang layak dipertimbangkan.
Dari 12 atribut tersebut dikelompokkan menjadi 3 faktor atribut yang dinilai
penting oleh konsumen dalam pemilihan produk kosmetik yaitu faktor kualitas (Bahan tidak cepat
luntur, mudah dibersihkan, samarkan noda hitam, terasa ringan di kulit, banyak
pilihan warna, mengandung vitamin, menandung perlindungan UV, wangi khas), resiko( Tidak menimbulkan alergi, ada
petunjuk pemakaian) dan merek ( Nama merek, reputasi merek).
Faktor kualitas dan faktor merek memberi pengaruh lebih besar terhadap kepuasan
konsumen daripada faktor resiko.
Pembahasan definisi
operasional
Kepuasan konsumen sangat
dipengaruhi oleh emosi yang dimiliki oleh konsumen, terutama jika emosinya
bersifat negatif. Sehingga mengevaluasi kepuasan konsumen terhadap kinerja
atribut produk pada pasca pembelian dirasa telah memenuhi harapan konsumen.
Namun sesungguhnya kepuasan konsumen tidak saja diperoleh dengan atribut harga,
karena dalam jurnal ini konsumen tidak sama sekali mempertimbangkan harga
produk kosmetik. Mereka lebih mempertimbangkan kualitas, resiko, dan merk.
Dengan kata lain produk berperan penting terhadap penciptaan kepuasan konsumen.
Dalam jurnal ini, produk kosmetik yang menawarkan fitur perlindungan dari sinar
UV misalkan. Atribut ini tidak berarti baik atau buruknya produk melainkan membuat
konsumen sadar bahwa konsumen dapat lebih aman beraktivitas diluar rumah karena
adanya perlindungan kulit yang optimal.
Kesenjangan antara harapan konsumen
terhadap produk tersebut dengan kinerja produk merupakan inti dari kepuasan
konsumen. Pada produk kosmetik yang sifatnya tidak nampak seperti alas bedak,
pelembab,pensil alis, perona mata,dll
hal ini konsumen lebih mementingkan kualitas dari suatu produk kosmetik
, sedangkan untuk produk yang sifatnya nampak seperti lipstik , konsumen lebih
mempertimbangkan merk.
Beberapa faktor yang menyebabkan
berubahnya presepsi konsumen terhadap produk khususnya produk kosmetik :
- Informasi baru yang diterima seperti, informasi akan bahaya sinar UV yang dapat memicu kanker kulit membuat munculnya harapan akan kosmetik yang mampu melindungi kulit, maka konsumen akan menempatkan atribut mengandung UV protection ini menjadi atribut yang lebih penting dibandingkan sebelumnya. Perubahan ini akan menentukan tingkat kepuasan konsumen.
- Perubahan budaya pengguna dan masyarakat sekitar seperti, pemasar akan berupaya melibatkan bahan aktif yang dapat memutihkan kulit karena konsumen pasti akan menempatkan kemampuan memutihkan kulit menjadi atribut pentingnya.
- Minat dan pengalaman masa lalu misalkan, karena sensitifitas kulitnya terhadap bahan kimia aktif kosmetik pada pemakaian masa lalunya maka atribut tidak menimbulkan alergi menjadi atribut yang bernilai penting.
JUDUL JURNAL : FAKTOR-FAKTOR
YA NG MENENTUKAN LOYALITAS PELANGGAN
TERHADAP MEREK TEH BOTOL SOSRO DI KOTA DENPASAR
Oleh : Ni Gusti
Agung Ayu Ariastuti dan Made Antara
Program
Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Udayana
PENDAHULUAN
Teh
merupakan minuman yang sangat populer dan
sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia. Menurut survei dari berbagai
lembaga iset antara lain AC
Nielsen, MARS dan SWA (Sinar Harapan, 2003),
tahun 1999 hingga 2003 menunjukkan
bahwa tingkat penetrasi pasar untuk teh mencapai lebih
dari 95%. Itu berarti minuman teh
nyaris telah atau pernah dikonsumsi oleh setiap anggota
masyarakat. Besarnya daya konsumsi masyarakat terhadap
minuman teh menyebabkan banyak
perusahaan yang memproduksi minuman teh dalam
berbagai kemasan. PT.
Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang agroindustri yang 2 memproduksi berbagai
macam produk dengan menggunakan pucuk daun
teh sebagai salah satu bahan baku utamanya,
dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro.
Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum
pertama di Indonesia yang dikemas dalam botol dan
telah dikenal oleh masyarakat luas.
Permasalahan
Mengetahui akan pentingnya loyalitas pelanggan, maka
menarik bagi peneliti untuk melakukan
penelitian tentang faktor-faktor yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek Teh Botol
Sosro serta mengetahui variabel-variabel
apakah yang mewakili setiap faktor yang
menentukan loyalitas pelanggan terhadap
merek Teh Botol Sosro. Dengan adanya
pengukuran loyalitas ini maka perusahaan
bisa menentukan prioritas perbaikan kualitas produk Teh Botol Sosro sesuai dengan harapan
pelanggan sehingga akan dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan lebih
tinggi lagi dan jumlah pelanggan menjadi
relatif lebih banyak.
Tujuan
Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1.
Faktor-faktor
yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek Teh Botol Sosro.
2.
Variabel-variabel
yang mewakili setiap faktor yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek
Teh Botol Sosro.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi
Penelitian.
Penelitian dilakukan di Kota Denpasar yang ditentukan secara purposive dengan dasar pertimbangan:
1.
Volume penjualan
teh dalam kemasan botol merek Teh Botol Sosro di Kota Denpasar terbesar dibandingkan
wilayah lainnya di Bali
2.
Beragamnya merek
teh dalam kemasan botol yang beredar di Kota Denpasa
3.
Belum pernah
dilakukan penelitian serupa yang menggunakan produk yang sama di daerah
tersebut.
Jenis data yang digunakan yaitu
1.
Data kualitatif,
yaitu data yang berupa angka-angka atau data yang dapat dihitung sepertidata
penjualan Teh Botol Sosro.
2.
Data kualitatif,
yaitu data yang tidak dapat dihitung atau tidak berupa angka melainkan keterangan yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan,
gambaran produk, daftar merek teh dalam
kemasan botol dan data hasil pengisian kuesioner oleh responden dengan skala likert
Sumber dan
Jenis Data
Informasi tentang loyalitas pelanggan, seperti: merek teh
botol yang sering dibeli, tipe loyalitas pelanggan dan kesediaan melakukan pembelian
ulang. Informasi tentang karakteristik responden, seperti: umur, jenis kelamin,
pendidikan terakhir, pekerjaan dan rata-rata pembelian Teh Botol Sosro per
bulan. Informasi tentang penilaian pelanggan
terhadap variabel-variabel pada produk Teh Botol Sosro.
Variabel
dan Pengukurannya
Dalam menganalisis faktor-faktor yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek
Teh Botol Sosro di Kota Denpasar, variabel-variabel yang digunakan adalah
manfaat produk (X1), kesesuaian dengan makanan (X2), ukuran produk (X3), rasa
produk (X4), kebersihan produk (X5), masa berlaku produk (X6), keutuhan produk
sampai ke konsumen (X7), ketahanan produk terhadap segala macam cuaca (X8),
aroma produk (X9), warna produk (X10), harga produk (X11), mutu pengemasan (X12),
model kemasan (X13), keamanan konsumsi (X14), kemudahan memperoleh produk
(X15), merek perusahaan (X16), promosi perusahaan (X17), reputasi perusahaan (X18).
Pengukuran variabel-variabel di atas dilakukan dalam
skala ordinal yang menerangkan apakah suatu obyek relatif lebih baik atau lebih
buruk dalam karakteristik tertentu. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala
Likert dengan 5 angka yang mewakili pendapat Sangat Setuju (5), Setuju (4), Ragu-Ragu
(3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1).
Populasi
dan Metode Pengambikan Sampel
Dalam penelitian ini, jumlah variabel yang diteliti
sebanyak 18 maka jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 5 x 18 = 90
responden
Metode
Analisis Data
Sebelum menganalisis data dengan analisis faktor, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas ini
dimaksudkan untuk menguji instrumen penelitian. Pada penelitian ini, validitas
instrumen diujikan kepada 90 orang responden dengan 18 butir pernyataan.
Uji reliabilitas atau kehandalan menunjukkan sejauh
mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan
pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Pada penelitian i ni, pembahasan
analisis faktor yang digunakan adalah analisis faktor eksploratori, dimana
variabel-variabel yang diteliti masih tersebar atau belum ada pengelompokan
faktor. Jadi variabel-variabel observasi yang ada, nantinya akan membentuk faktor-faktor yang kemudian
dilakukan interpretasi untuk menentukan variabel-variabel laten apa yang diperoleh.
Tahapan-tahapan dari penggunaan analisis faktor adalah:
1.
Merumuskan
Masalah
2.
Membuat Matriks Korelasi
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1. Karakteristik
Responden
Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah
90 orang yang merupakan pelanggan yang loyal terhadap merek Teh Botol Sosro dan
berdomisili di Kota Denpasar. Karakteristik responden yang dibahas meliputi
umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan rata-rata pembelian
Teh Botol Sosro dalam satu bulan.
1)
Karakteristik
Umur
2)
Karakteristik
Jenis Kelamin
3)
Karakteristik
Pendidikan Terakhir
4)
Karakteristik
Pekerjaan
5)
Karakteristik
Rata-Rata Pembelian Teh Botol Sosro dalam Sebulan
2. Hasil Uji
Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan hasil pengujian, semua butir pernyataan
yang diajukan kepada responden adalah valid, dimana mempunyai nilai
korelasi product moment yang lebih besar
daripada nilai kritisnya, yaitu 0,207
(Tabel 7). Pada pengujian reliabilitas
dengan ukuran sampel sebanyak 90 responden, diperoleh nilai alpha cronbach 0,6675 yang berarti lebih
tinggi dari persyaratan yang harus dilalui yaitu > 0,6 (Lampiran 1). Hal ini
berarti pengukuran dengan pengumpulan data
yang dilakukan dapat memberikan hasil yang konsisten bila dilakukan pengukuran
kembali terhadap subyek yang sama
3.
Faktor-Faktor yang Menentukan Loyalitas Pelanggan Terhadap
Merek Teh Botol Sosro di Kota Denpasar.
Untuk mengetahui faktor-faktor dan variabel pembentuk
faktor yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek Teh Botol Sosro, digunakan pendekatan analisis faktor. Ada
enam tahapan yang dilakukan dalam analisis faktor, yaitu:
1.
Merumuskan
masalah
2.
Membuat matriks
korelasi
3.
Menentukan
ketepatan model
4.
Menentukan
jumlah faktor
5.
Rotasi faktor
6.
Rotasi faktor
7.
Interpretasi
faktor
Ketujuh faktor yang diperoleh dari hasil reduksi akan
diberikan nama, dimana penamaan faktor tergantung pada nama-nama variabel yang menjadi
satu kelompok pada interpretasi masing- masing analisis dan aspek lainnya,
sehingga pemberian nama ini sebenarnya bersifat subyektif serta tidak ada ketentuan yang pasti mengenai
pemberian nama tersebut (Santoso dan
Tjiptono, 2001: 269). Pemberian nama
dari masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
A.
Faktor 1 diberi
nama ”Kinerja” karena variabel-variabel
yang mewakili faktor ini menunjukkan karakteristik operasi pokok dari produk
inti Teh Botol Sosro. Faktor kinerja merupakan
faktor yang paling menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek Teh Botol Sosro
karena memiliki eigen value tertinggi yaitu
2,913. Variabel-variabel yang terdapat dalam
faktor ini terdiri dari variabel manfaat produk, variabel kesesuaian dengan
makanan, dan variabel kebersihan produk, dimana faktor ini mampu menjelaskan
keragaman varian sebesar 16,181%. Apabila dilihat dari factor loading, variabel kebersihan produk merupakan
variabel pada faktor kinerja yang paling menentukan loyalitas pelanggan dengan factor
loading 0,780, kemudian disusul dengan variabel kesesuaian dengan makanan dengan factor loading 0,756 dan variabel manfaat produk
dengan factor loading 0,617.
Kebersihan
produk menjadi salah satu hal penting yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli Teh Botol Sosro. PT. Sinar Sosro
yang memproduksi minuman Teh Botol Sosro juga sangat memperhatikan dan menjaga kebersihan
produknya agar tidak terdapat kotoran atau benda asing pada minuman Teh Botol
Sosro. Teh Botol Sosro dibuat bukan sekedar sebagai pelepas dahaga saja
sehingga dapat memberikan kesegaran, tetapi minuman ini juga cocok dikonsumsi
bersamaan dengan berbagai jenis makanan. Jadi faktor ini menunjukkan bahwa ada
pelanggan yang loyal terhadap Teh Botol Sosro karena kebersihan produknya,
manfaat produk yang dapat memberikan kesegaran pada saat diminum serta kesesuaian
Teh Botol Sosro untuk dikonsumsi bersamaan dengan berbagai jenis makanan.
B.
Faktor 2 diberi
nama ”Ciri-Ciri/ Keistimewaan Tambahan”
karena variabel-variabel yang mewakili faktor ini menunjukkan keistimewaan
tambahan dari Teh Botol Sosro dibandingkan dengan merek lainnya. Faktor ini merupakan
salah satu faktor yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek Teh Botol Sosro
dengan eigen value 2,357, dimana terdiri dari variabel rasa produk,
variabel ukuran produk, dan variabel merek perusahaan dengan total varian
13,092%. Variabel merek perusahaan merupakan variabel yang paling dominan dalam
faktor ini dengan factor loading 0,782.
Variabel selanjutnya yang mewakili faktor ciri-ciri/keistimewaan tambahan dalam
menentukan loyalitas pelanggan adalah variabel rasa produk dengan factor loading 0,737 dan variabel ukuran produk dengan
factor loading sebesar 0,667. Merek
Sosro menunjukkan nama, tanda maupun simbol yang terdapat pada kemasan Teh
Botol Sosro. Merek perusahaan juga turut memegang peranan penting dalam
menentukan loyalitas pelanggan karena produk akan mudah dibedakan dengan merek
lain terlebih lagi Sosro merupakan salah satu merek yang terkenal di Indonesia.
Keberadaan minuman Teh Botol Sosro di pasaran sudah tergolong lama sehingga hal
ini membuktikan bahwa Teh Botol Sosro bisa diterima oleh masyarakat. Kenyataan
tersebut tidak terlepas dari usaha perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, diantaranya dengan memperhatikan
rasa dan ukuran dari minuman Teh Botol Sosro. Hal ini menunjukkan bahwa ada
pelanggan yang loyal terhadap Teh Botol Sosro karena merek perusahaan, rasa Teh
Botol Sosro yang sesuai dengan selera konsumen dan ukuran produk dari Teh Botol
Sosro yang tersedia dalam ukuran 220 ml.
C.
Faktor 3 diberi
nama ”Kesesuaian dengan Spesifikasi”
karena kedua variabel yang mewakili faktor ini menunjukkan ukuran standar dari
suatu produk. Faktor ini juga ikut menentukan loyalitas pelanggan terhadap
merek Teh Botol Sosro dengan eigen value
1,484, dimana variabel-variabel yang membentuk adalah variabel mutu pengemasan dan
variabel keamanan konsumsi yang mempunyai
total varian 8,246%. Variabel keamanan konsumsi merupakan variabel pada faktor ketiga yang paling menentukan
loyalitas pelanggan dengan factor loading 0,781, kemudian disusul oleh variabel
mutu pengemasan dengan factor loading 0,715. Produk-produk yang berhubungan
dengan kesehatan, seperti makanan dan minuman sebelum dijual ke masyarakat
haruslah mendapat ijin dari pemerintah melalui Departemen Kesehatan yang
menerangkan bahwa produk tersebut aman dikonsumsi. Semua produk yang diproduksi
oleh PT. Sinar Sosro, termasuk Teh Botol Sosro telah mendapatkan ijin dari
Departemen Kesehatan sehingga sudah bisa dijual dan aman dikonsumsi oleh siapa
saja terlebih lagi target pasar Teh Botol Sosro adalah untuk semua umur. Mutu
pengemasan juga menjadi perhatian perusahaan karena jika mutu pengemasan tidak
baik akan mempengaruhi minuman Teh Botol Sosro. Hal ini menunjukkan bahwa ada
pelanggan yang loyal terhadap Teh Botol Sosro karena Teh Botol Sosro aman dikonsumsi
oleh siapa saja serta mutu pengemasannya baik.
D.
Faktor 4 diberi
nama ”Keandalan/ Daya Tahan” karena
variabel-variabel yang mewakili faktor ini menunjukkan kemungkinan kecil Teh Botol
Sosro mengalami kerusakan. Faktor ini mampu menjelaskan keragaman dari variabel-variabel
dengan total varian 7,759 dan memiliki eigen value sebesar 1,397. Faktor ini dibentuk
oleh variabel keutuhan produk sampai ke konsumen dan variabel ketahanan produk terhadap
segala macam cuaca dengan factor loading
masing-masing adalah 0,671 dan 0,646.
Perusahaan
selalu mengupayakan agar produk Teh Botol Sosro utuh sampai ke konsumen karena
selama ini proses produksi yang dilakukan adalah dengan menggunakan mesin sehingga
isi dari masing-masing botol adalah sama dan diisi sesuai dengan ukuran yang
telah ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa ada pelanggan yang loyal terhadap
Teh Botol Sosro karena produk yang mereka beli masih dalam keadaan utuh dan
isinya sama satu dengan yang lain.
Produk teh dalam kemasan botol merek Teh Botol Sosro juga tahan terhadap
segala macam cuaca, dimana minuman ini tahan terhadap perubahan suhu/cuaca
panas maupun dingin sehingga meskipun terjadi perubahan suhu, Teh Botol Sosro tidak
rusak. Hal ini dibuktikan dengan bisa disimpannya minuman Teh Botol Sosro dalam
pendingin ataupun tidak.
E.
Faktor 5 diberi
nama ”Pelayanan” karena variabel yang
mewakili faktor ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan
pada pelanggan. Faktor ini mempunyai total varian sebesar 6,961 dengan eigen
value 1,253 dan hanya terdiri dari satu variabel yaitu variabel kemudahan memperoleh
produk, dimana factor loading yang dimiliki sebesar 0,736. Seperti
diketahui, minuman Teh Botol Sosro bisa diperoleh dimana saja seperti rumah makan,
pusat hidangan, warung, kios, dan juga pedagang kaki lima, sehingga konsumen
tidak sulit mendapatkannya. Upaya itulah yang senantiasa dilakukan oleh PT.
Sinar Sosrosebagai penghasil dan penyalur minuman Teh Botol Sosro. PT. Sinar
Sosro telah memperluas jaringan distribusinya dengan membangun kantor cabang
dan gudang di beberapa Kabupaten di Bali dengan tujuan agar konsumen tidak
kesulitan dalam memperoleh produk-produk yang dihasilkan perusahaan termasuk Teh
Botol Sosro. Disamping itu, perusahaan juga rutin mengunjungi toko-toko yang
menjadi pelanggannya sehingga minuman Teh Botol Sosro selalu tersedia di
pasaran dan mengantarkan langsung ke tempat-tempat yang memesan. Hal ini
menunjukkan bahwa ada pelanggan yang loyalterhadap Teh Botol Sosro karena produk
ini mudah didapatkan di mana saja.
F.
Faktor 6 diberi
nama ”Kualitas yang Dipersepsikan”
karena variabel-variabel yang mewakili faktor ini menunjukkan citra dan reputasi
produk Teh Botol Sosro. Disamping itu pelanggan yang kurang mengetahui atribut maupun
ciri-ciri produk yang mereka beli biasanya mempersepsikan kualitasnya dari aspek
harga, promosi, dan reputasi perusahaannya. Faktor ini memiliki eigen value sebesar
1,101 dan mampu menjelaskan keragaman dari variabel-variabel dengan total varian
6,117%. Faktor kualitas yang dipersepsikan, dibentuk oleh variabel harga Produk
dan promosi perusahaan. Dalam faktor ini, variabel harga produk dengan factor loading 0,704 merupakan variabel yang
paling menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek Teh Botol Sosro kemudian
disusul dengan variabel promosi perusahan dengan factor loading 0,564.
Harga merupakan
salah satu variabel yang turut menentukan loyalitas pelanggan. Harga yang
dimaksud adalah tarif dari minuman Teh Botol Sosro, dimana diketahui bahwa Teh Botol
Sosro termasuk salah satu merek terkenal di Indonesia. Meskipun demikian semua pelanggan
dari berbagai kalangan dapat menikmati produk ini karena harga minuman Teh
Botol Sosro relatif terjangkau. Perusahaan yang menghasilkan produk, perlu
melakukan promosi karena sebaik apapun produk yang dihasilkan tanpa adanya
promosi maka produk tersebut tidak akan dikenal oleh masyarakat apalagi untuk
dikonsumsi. Jadi hal ini menunjukkan bahwa ada pelanggan yang loyal terhadap
Teh Botol Sosro karena harga minuman Teh Botol Sosro yang relatif terjangkau
dan promosi yang dilakukan perusahaan seperti iklan di media catak dan Elektronik
maupun menjadi sponsor di berbagai kegiatan telah dilakukan dengan baik
sehingga Teh Botol Sosro tetap dikenal dan diingat oleh masyarakat selaku
konsumen.
G.
Faktor 7 diberi
nama ”Keindahan” karena variabel-variabel
yang mewakili faktor ini menunjukkan daya tarik produk Teh Botol Sosro terhadap
panca indera. Faktor keindahan memiliki eigen value sebesar 1,074 dan dibentuk oleh
variabel aroma produk dan variabel warna produk dengan total varian 5,968%. Variabel
yang paling menentukan dalam faktor ini adalah variabel aroma produk dengan factor
loading 0,830 dan disusul oleh variabel warna produk dengan factor
loading 0,601. Hal ini menunjukkan bahwa ada pelanggan yang loyal
terhadap Teh Botol Sosro karena aroma teh melati yang khas dan warna minuman
Teh Botol Sosro yang merah jernih sehingga dapat membangkitkan emosi konsumen
terhadap rasa asli tehnya.
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
1)
Faktor-faktor
yang menentukan loyalitas pelanggan
terhadap merek Teh Botol Sosro ada 7 faktor, yaitu faktor kinerja, faktor ciri-ciri/keistimewaan
tambahan, faktor kesesuaian dengan spesifikasi, faktor keandalan/daya tahan, faktor
pelayanan, faktor kualitas yang dipersepsikan dan faktor keindahan.
2)
Variabel-variabel
yang mewakili setiap faktor yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek
Teh Botol Sosro ada 15 variabel dari 18 variabel yang diidentifikasi.
Variabel-variabel tersebut yaitu variabel kebersihan produk, variabel kesesuaian
dengan makanan, dan variabel manfaat produk yang mewakili faktor kinerja;
variabel merek perusahaan, variabel rasa produk, dan variabel ukuran produk
yang mewakili faktor ciri-ciri/keistimewaan tambahan; variabel keamanan
konsumsi dan variabel mutu pengemasan yang mewakili faktor kesesuaian dengan spesifikasi;
variabel keutuhan produk sampai ke konsumen dan variabel ketahanan produk terhadap
segala macam cuaca yang mewakili faktor keandalan/daya tahan; variabel
kemudahan memperoleh produk yang mewakili faktor pelayanan; variabel harga
produk dan variabel promosi perusahaan yang mewakili faktor kualitas yang
dipersepsikan; variabel aroma produk dan warna produk yang mewakili faktor
keindahan.
Rekomendasi
Perusahaan diharapkan dapat mempertahankan atau bahkan
meningkatkan kualitas produk yang selama ini telah dilakukan. Hal tersebut
dapat dimulai dengan melakukan perbaikan pada variabel-variabel yang belum
dianggap penting dalam menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek Teh Botol
Sosro tanpa mengesampingkan variabel-variabel yang besar peranannya dalam
menentukan loyalitas pelanggan sehingga kualitas yang dihasilkan bisa sesuai
dengan harapan pelanggan dan pada akhirnya loyalitas pelanggan akan meningkat.
Langkah-langkah yang dapat diambil oleh perusahaan, antara lain:
1)
Pada variabel
model kemasan, perusahaan bisa lebih selektif dalam masa penggunaan kemasan
botol pada Teh Botol Sosro. Kemasan yang sudah tidak baik dalam arti kondisi
botol cacat/rusak, tulisan/segala hal yang tercantum pada botol mulai kabur
hendaknya tidak dipergunakan lagi sehingga kemasan pada produk Teh Botol Sosro
yang ada di pasaran selalu dalam kondisi yang baik.
2)
Variabel masa
berlaku produk yang menunjukkan sampai berapa lama Teh Botol Sosro layak untuk
dikonsumsi bisa dilakukan perbaikan dengan membuat tanda masa berlaku lebih
besar sehingga pelanggan bisa dengan jelas mengetahui apakah produk yang mereka
beli masih layak atau tidak untuk dikonsumsi.
3)
Meskipun
variabel reputasi perusahaan kecil peranannya dalam menentukan loyalitas
pelanggan tetapi perusahaan harus bisa mempertahankan reputasinya dengan tetap
menghasilkan produk-produk yang berkualitas sehingga pelanggan merasa puas
terhadap produk tersebut dan pada akhirnya akan menimbulkan kepercayaan di
masyarakat, dalam arti reputasi perusahaan semakin positif di mata masyarakat
pada umumnya dan pelanggan pada khususnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar