TUGAS
PERILAKU KONSUMEN
KEGIATAN BELAJAR 1
- Buatlah ringkasan mengenai aspek lingkungan!
Lingkungan mengacu pada rangsangan fisik
dan sosial yang kompleks di dunia eksternal konsumen. Termasuk didalamnya
benda-benda, tempat, dan orang lain yang mempengaruhi afeksi dan kognisi
konsumen serta perilakunya.
Bagian penting dari lingkungan adalah
rangsangan fisik dan sosial yang diciptakan oleh pemasar untuk mempengaruhi
konsuman. Termasuk didalamnya adalah produk, iklan, pernyataan verbal oleh
salesman, label harga, lampu tanda, dan toko. Semua hal tersebut sangat
diperlukan dalam memahami perilaku konsumen (Peter dan Olson, 1999).
Lingkungan mampu menstimulus seseorang
agar terpengaruh dengan adanya kondisi lingkungan tertentu. Aspek lingkungan
ini terkadang dikaitkan dengan strategi pemasaran yang dijalankan oleh suatu
perusahaan. Seorang pemasar harus memahami kondisi lingkungan yang ada guna
menjalankan strateginya. Untuk itulah, suatu kondisi lingkungan penting untuk
memahami perilaku seorang konsumen.
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan social dan fisik, lingkungan makro dan mikro, disertai contoh! Serta aplikasinya dengan strategi pemasaran.
Lingkungan
konsumen terbagi ke dalam 2 macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan
fisik. Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antara
konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang. Lingkungan sosial
adalah orang-orang lain yang berada di sekeliling konsumen dan termasuk perilaku
dari orang-orang tersebut. Lingkungan
fisik adalah segala sesuatu yang berbentuk fisik di sekeliling konsumen. Yang
termasuk lingkungan fisik adalah beragam produk, toko, lokasi toko, dan
lain-lain. Contoh : rumah adalah lingkungan mikro fisik dari konsumen, karena
akan mempengaruhi sikap dan perilaku secara langsung (Sumarwan, 2003).
Berdasarkan kedekatannya dengan konsumen,
lingkungan konsumen terbagi dalam lingkungan makro dan lingkungan mikro.
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang sangat dekat dengan konsumen, yang
berinteraksi langsung dengan konsumen. Lingkungan mikro akan mempengaruhi
perilaku, sikap, dan kognitif konsumen tertentu secara langsung. Keluarga yang
tinggal dengan konsumen adalah lingkungan mikro.
Lingkungan makro adalah lingkungan yang
jauh dari konsumen. Lingkungan makro berskala luas, seperti sistem politik dan
hukum, ekonomi, sosial, budaya. Contoh : penurunan dolar akan mempengaruhi daya
beli konsumen. Karena itu lingkungan makro memiliki pengaruh luas terhadap
masyarakat bukan hanya kepada individu konsumen.
- Jelaskan situasi konsumen beserta aplikasinya dengan strategi pemasaran!
Lingkungan
konsumen memiliki dimensi yang luas, karena itu sangatlah sulit untuk
mengidentifikasi faktor limgkungan mana yang paling dominan dalam mempengaruhi
sikap dan perilaku konsumen. situasi bukanlah lingkungan fisik atau
karakteristik lingkungan sosial. Arti situasi didefinisikan oleh seorang
konsumen yang berperilaku di sebuah lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Suatu situasi bagi seorang konsumen mungkin berlangsung sangat singkat.
Engel,
Blackwell dan Miniard (1995, hal 794) mengemukakan bahwa pengaruh situasi
(situasi influence) adalah pengaruh yang muncul dari faktor-faktor yang sangat
terkait dengan waktu dan tempat, yang tidak tergantung kepada konsumen dan
karakteristik objek (produk atau merek).
Lima
karakteristik situasi konsumen
No
|
Karakteristik
|
Keterangan
|
1.
|
Lingkungan fisik
|
Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen
yang meliputi: dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang
berada di sekitar konsumen.
|
2.
|
Lingkungan sosial
|
Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada
situasi tersebut.
|
3.
|
Waktu
|
Waktu atau saat perilaku muncul. Waktu mungkin diukur scara subjektif
berdasarkan situasi konsumen.
|
4.
|
Tujuan
|
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi.
|
5.
|
Suasana hati
|
Suasana hati atau kondisi jiwa sesaat yang
dibawa pada suatu situasi.
|
Mowen dan Minor (1998) mengemukakan bahwa
situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu
situasi dimana perilaku konsumenmuncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
Situasi konsumen terdiri atas 3 faktor: (1) tempat dan waktu dimana perilaku
terjadi, (2) penjelasan mengapa perilaku tersebut terjadi, (3) pengaruhnya
terhadap perilaku konsumen. situasi konsumen berlangsung singkat. Sedangkan
faktor lain seperti kepribadian dan budaya berlangsung lama.
Situasi konsumen terdiri atas 3 macam: (1)
situasi komunikasi (pencarian informasi), (2) situasi pembelian (mengunjungi
toko dan belanja), (3) situasi pemakaian (konsumsi dan pembuangan produk).
Situasi komunikasi adalah suasana atau
lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi.
Komunikasi bisa bersifat pribadi atau nonpribadi.
Situasi pembelian adalah lingkungan atau
suasana yang dialami/ dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi
pembelian dalam sebuah toko eceran akan memiliki karakteristik situasi
konsumen:
1. Lingkungan
fisik toko eceran
Lingkungan
fisik dari sebuah toko eceran bisa berbentuk (a)lingkungan informasi, (b)
lingkungan toko. Lingkungan informasi dari sebuah toko menggambarkan semua data
atau informasi produk yang tersedia bagi konsumen. oleh karena itu para
pengelola toko harus menyediakan informasi, menyusun format dan menentukan
bentuk informasi. Beberapa karakteristik lingkungan toko yang perlu
diperhatikan adalah lokasi toko, layout, musik, display barang dan kesesakan.
2. Lingkungan
sosial toko
Lingkungan
sosial toko adalah interaksi konsumen dengan konsumen lainnya, dan interaksi
konsumen dengan pramuniaga atau tenaga penjualan (SPG).
Situasi pemakaian dalam memasarkan
produk-produknya. Produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada
situasi pemakaian tertentu.
Aplikasi
dengan strategi pemasaran
1. Situasi
Komunikasi
Berbagai
perusahaan sering menempatkan display produk yang menarik di swalayan, baik di
rak, maupun di sekeliling rak produk. Sebagian perusahaan bahkan menempatkan
Sales Promotion Girls (SPG) di swalayan. Tujuan mereka adalah membantu menata
produk di rak dan melakukan promosi penjualan kepada konsumen. para SPG bisa
berkomunikasi langsung dengan konsumen. konsumen seringkali bertanya mengenai
produk kepada SPG, dan konsumen mengambil keputusan dengan cepat setelah
memperoleh informasi dari SPG tersebut.
2. Situasi
pembelian
Ketika
konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke
berapa saja harganya ketika haus. Harga-harga makanan dan minuman biasanya
lebih mahal dibandingkan di swalayan. Sebaliknya jika ia berbelanja Coke di swalayan
dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin akan sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tersebut
mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain.
3. Situasi
pemakaian
Konsumen yang beragama islam sering
memakai kopiah dan pakaian tikim pada saat sholat di masjid atau di rumah atau
pada acara-acara keagamaan. Mereka jarang menggunakannya pada acara yang lain.
Jadi situasi pemakaian seringkali mempengaruhi apa yang akan dipakai konsumen.
TUGAS KEGIATAN BELAJAR 2
- Buatlah ringkasan ketiga aspek diatas (budaya, sub-budaya, dan kelas sosial) dari literature yang lain! Serta jelaskan!
A. Budaya
Konsumen adalah makhluk social, yaitu makhluk
yang hidup bersama dengan orang lain, berinteraksi dengan sesamanya. Orang-orang
sekeliling inilah yang disebut sebagai lingkungan social konsumen. Konsumen
saling berinteraksi satu sama yang lain, saling mempengaruhi dalam membentuk
perilaku, kebiasaan, sikap, kepercayaan dan nilai-nilai yang dianggap penting.
Salah satunya unsur lingkungan social adalah budaya.
“Culture refers to a set of values, idea,
artifacts, and other meaningful symbols that help individuals communicate,
interpret, and evaluate as member of society” (Engel, Blackwell dan
Miniard,1995)Budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan symbol-simbol
lain yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan
penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.
Budaya bukan hanya yang bersifat abstrak,
seperti nilai, pemikiran dan kepercayaan, Budaya bisa berbentuk objek material,
rumah, pakaian, kendaraan adalah contoh-contoh produk yang bisa dianggap
sebagai Budaya suatu masyarakat. Undang-undang, makanan, minuman, musik,
teknologi dan bahasa adalah beberapa contoh lain dari Budaya suatu masyarakat.
Dalam sudut pandang perilaku konsumen, relevansi studi tentang budaya ada
dua tahap, yaitu :
- Budaya suatu masyarakat selalu berkembang/berubah. Perubahan ini membawa dampak pada perilaku anggota masyarakat tersebut dan akan membawa pengaruh pada perilaku mereka sebagai konsumen.
2.
Untuk produk-produk yang sudah
menjangkau multinasional, masalah perbedaan budaya pada setiap negara harus
dipahami dengan seksama agar komunikasi dan pemasaran produk dapat diadaptasi
sesuai budaya setempat.
Apa
yang dapat dipasarkan di negara-negara Eropa belum tentu dapat dipasarkan di
negara-negara Afrika, demikian pula sebaliknya. Dalam suatu kelompok
masyarakat, selain budaya, juga terdapat norma-norma yang lebih spesifik dan
unik yang dianut oleh kelompok-kelompok yang lebih kecil dalam masyarakat
tersebut tercermin adat istiadat dan kebiasaan khusus.
B. Sub-
Budaya
Sub- budaya dan demografi
Budaya
yang ada di dalam suatu masyarakat bisa
dibagi lagi ke dalam beberapa bagian yang lebih kecil. Inilah yang disebut
dengan subbudaya. Sub- budaya bisa tumbuh dari adanya kelompok-kelompok di
dalam suatu masyarakat. Pengelompokan masyarakat biasanya berdasarkan usia,
jenis kelamin, lokasi tinggal, pekerjaan dan sebagainya. Suatu budaya akan
terdiri dari beberapa kelompok kecil lainnya, yang dicirikan oleh adanya
perbedaan perilaku antar kelompok kecil tersebut. Perbedaan kelompok tersebut
berdasarkan karakteristik sosial, ekonomi dan demografi. Demografi akan
menggambarkan karakteristik suatu penduduk. Di dalam varibel demografi tersebut,
kita bisa mendapatkan Sub- budaya yang berbeda, yaitu suku sunda, batak,
padang, dsb.
C. Kelas Sosial
Cabang budaya suatu masyarakat bisa ditunjukkan
oleh kelas sosial yang ada dalam masyarakat. Kelas sosial menunjukkan adanya
kelompok-kelompok yang secara umum mempunyai perbedaan dalam hal pendapatan,
gaya hidup dan kecenderungan konsumsi.
Kelas Sosial dapat ditentukan dari:
- Keluarga
- Pekerjaan, pekerjaan sangat mempengaruhi gaya hidup dan merupakan basis penting untuk menyampaikan prestise, kehormatan dan respek.
- Pemilikan, adalah simbol keanggotaan kelas, tidak hanya jumlah pemilikan, tetapi sifat pilihan yang dibuat. Keputusan pemilikan yang mencerminkan kelas social suatu keluarga adalah pilihan dimana untuk tinggal. Pemilikan lainnya yang berfungsi sebagai indicator status social mencakup keanggotaan dalam club, gaya perabot, jenis liburan, busana.
- Orientasi Nilai. Nilai-kepercayaan bersama mengenai bagaimana orang harus berperilaku menunjukkan kelas sosial dimana seseorang termasuk di dalamnya.
Setiap kelas sosial akan berbeda dalam hal :
1. Perilaku
pengeluaran (spending behaviour)
2.
Penggunaan produk (produk usage)
: Jenis makanan, jenis pakaian,
3.
Pemilihan Merk ( Brand choice)
: memiliki preferensi pada merek tertentu atau tidak
4.
Perilaku Berbelanja (shopping
behaviour): tempat berbelanja, cara berbelanja
5. Ekspos Media
(Media ekspose): media yang dikonsumsi (jenis dan banyaknya)
Masing-masing kelompok
memperlihatkan nilai dan perilaku karakteristik yang berguna untuk analisis
konsumen dalam mendesain program pemasaran. Adalah perlu untuk menganalisis
pengenalan kebutuhan, proses pencarian, criteria evaluasi dan pola pembelian
dari berbagai kelas social untuk mencocokan produk dan komunikasi secara tepat
dengan kelas social.
- Jelaskan Masing-Masing Unsur Budaya Disertai Contoh!
A. Nilai (Value)
Nilai adalah kepercayaan yang
dianut atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu
masyarakat. Kepercayaan bersama atau norma kelompok yang telah diserap oleh
individu.
1. Nilai-nilai
umum (global values) adalah nilai-nilai abstrak yang dapat
digeneralisasikan pada berbagai konteks perilaku. Global values merupakan
nilai-nilai paling dasar dan bersifat umum.
·
Nilai-nilai umum ini relatif sama
(dimiliki) oleh setiap orang, misalnya nilai-nilai seseorang terhadap hak-hak
individu, lingkungan hidup yang baik, pada umumnya setiap orang memiliki
pandangan yang relatif sama tentang hal ini.
2. Nilai-nilai
pada bidang tertentu (Domain specific values). Nilai-nilai pada bidang
tertentu mengarahkan kita pada perilaku tertentu dalam bidang/masalah tertentu.
Untuk setiap bidang, seseorang memiliki seperangkat nilai tertentu yang relevan
untuk bidang itu, misalnya : perilaku kita sebagai mahasiswa, perilaku
keagamaan dsb.
·
Nilai pandang pada bidang tertentu
ini akan mempengaruhi perilaku sebagai konsumen. Misalnya yang beragama Islam
akan menghindari produk makanan yang mengandung babi.
3. Product
Spesific Value
·
Berdasarkan ke dua nilai tersebut
dengan tambahan pengalaman hidupnya, kemudian seseorang akan mengembangkan
nilai-nilai pada produk tertentu (product spesific value).
·
Nilai-nilai secara kongkrit akan
membentuk criteria evaluatif pada diri individu dalam memilih produk yang akan
dibelinya. Misalnya orang yang memiliki domain spesific pada bidang ekonomi akan
memperhatikan masalah efisiensi pada setiap produk yang akan dibelinya.
B. Norma
(Norm)
Norma adalah kepercayaan yang dianut dengan
consensus dari suatu kelompok sehubungan dengan kaedah perilaku untuk anggota
individual. Norma akan mengarahkan seseorang tentang perilaku yang diterima dan
yang tidak diterima. Norma adalah aturan masyarakat tentang sikap baik dan
buruk, tindakan yang boleh dan tidak boleh.
Norma terbagi dalam 2 macam :
- Enacted Norm, adalah norma yang disepakai berdasarkan aturan pemerintah dan ketatanegaraan, biasanya berbentuk peraturan, undang-undang.
2. Cresive Norm, yaitu
norma yang ada dalam budaya dan bias dipahami dan dihayati, jika orang tersebut
berinteraksi dengan orang-orang dari budaya yang sama.
Ada 3 jenis
cresive norm:
·
Kebiasaan adalah
berbagai bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara budaya. Kebiasaan
diturunkan dari generasi ke generasi. Kebiasaan juga menyangkut berbagai jenis
perayaan yang terus menerus dilakukan secara rutin.
·
Larangan, adalah
berbagai bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral, biasanya berbentuk
tindakan yang tidak boleh dilakukan seseorang dalam suatu masyarakat.
Pelanggaran terhadap larangan tersebut mengakibatkan sangsi social.
·
Konvensi,
menggambarkan norma dalam ehidupan sehari-hari. Konvensi menggambarkan
bagaimana seseorang harus bertindak sehari-hari, biasanya berkaitan dengan
perilaku rutin yang dilakukan konsumen. Contoh, minum teh/kopi dengan gula,
makan mie dengan sambal dsb.
C. Mitos
Mitos menggambarkan cerita atau kepercayaan
yang mengandung nilai dan idealisme bagi suatu masyarakat. Mitos sering kali
sulit dibuktikan kebenarannya.
D. Simbol
Simbol adalah segala sesuatu (benda, nama,
warna, konsep) yang memiliki arti penting lainnya (makna budaya yang
diinginkan) contoh : bendera warna kuning yang ditaruh di tepi jalan atau depan
rumah, symbol bahwa ada warga yang meninggal.
- Jelaskan Pula Apa Yang Anda Ketahui Tentang Budaya Populer
Masyarakat modern yang hidup di hampir semua
negara memiliki kesamaan budaya, yaitu budaya popular. budaya popular dinikmati
bersama oleh semua masyarakat melewati batas negara, bangsa, agama dan
perbedaan-perbedaan lainnya. “Budaya popular adalah budaya yang menarik
massa”
Karakteristik budaya popular :
1. Masuk ke
dalam pengalaman dan nilai kebanyakan anggota masyarakat dari suatu populasi
2.
Tidak memerlukan pengetahuan khusus
untuk memahami budaya popular.
3. Budaya itu
dihasilkan karena mudahnya setiap orang mengakses pada nilai-nilai budaya
popular.
Budaya popular mudah dipahami oleh sebagian
besar anggota masyarakat, mereka tidak memerlukan pengetahuan yang khusus untuk
memahami budaya popular tersebut. Beberapa budaya popular direpresentasikan
dalam berbagai bentuk: Iklan, televisi, musik, pakaian, film, aksesoris, radio.
- Pengaruh Budaya, Sub-Budaya dan Kelas Sosial Terhadap Perilaku Konsumen serta kaitannya dengan strategi pemasaran yang dapat dilakukan.
Faktor Budaya
Faktor
budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen.
Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan
kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi,
keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga
dan lembaga penting lainnya.
Produk
dan jasa memainkan peranan yang penting dalam mempengaruhi budaya, karena
produk mampu membawa pesan makna budaya. Makna budaya adalah nilai-nilai,
norma-norma dan keprcayaan yang dikomunikasikan secara simbolik. Makna budaya
akan dipindahkan ke produk dan jasa, dan produk kemudian dipindahkan ke
konsumen. Makna budaya dikomunikasikan kepada produk dan jasa melalui media
iklan dan sistem berpakaian. Produk, pusat belanja, merek sering menggambarkan
makna budaya atau makna simbolik. Misalnya Toyota kijang adalah mobil keluarga,
Jaguar dalah mobil mewah.
Makna
budaya atau makna simbolik yang telah melekat kepada produk akan dipindahkan
kepada konsumen dalam bentuk pemilikan produk, pertukaran, pemakaian, dan
pembuangan.
Contoh :
Pemilikan
: makna budaya bisa berpindah kepada konsumen dengan cara memiliki suatu
produk. Membeli rumah di pondok indah telah menggambarkan bahwa pembeli rumah
tersebut dapat dianggaprumah tersebut dapat dianggap sebagai warga masyarakat
yang mampu atau kelas sosial atas.
Pertukaran
: seseorang memberika hadiah pada teman merupakan simbol dari persahabatan,
atau seorang pemuda memberikan bunga kepada seorang gadis dapat melambangkan
simbol kasih sayang.
Pemakaian
: konsumen menggunakan deodoran, biasa membawa makna meningkatkan percaya diri.
Pembuangan
: seorang cowok akan membuang foto mantan pacarnya, menunjukan kepada pacar
barunya bahwa dia telah melupakan pacara lamanya.
Faktor Subbudaya
Setiap
kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para
anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok
nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak
subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang
produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Subbudaya
biasa tumbuh dari adanya kelompok-kelompok di dalam suatu masyarakat.
Pengelompokkan masyarakat biasanya berdasarkan usia jenis kelamin, lokasi
tinggal, pekerjaan dan sebagainya. Suatu budaya akan terdiri dari berbagai
kelompok kecil lainnya, yang dicirikan oleh adanya perbedaan perilaku antar
kelompok kecil tersebut. Perbedaan kelompok
tersebut berdasarkan karakteristik sosial, ekonomi dan demografi.
Demografi akan menggambarkan karakteristik suatu penduduk. Di dalam variabel
demografi tersebut, kita biasa mendapatkan subbudaya yang berbeda yaitu suku
sunda, batak, padang dsb.
Seperti
kegagalan New Coke ini juga mengilustrasikan kebutuhan para pemasar untuk
memperhatikan demografi atau subbudaya regional. Orang-orang yang tinggal di
daerah yang berbeda di Amerika Serikat seringkali memiliki rasa dan preferensi
yang berbeda. Coca-cola harus melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi
perbedaan ini, dan jika perbedaan
tersebut sangat signifikan, maka perusahaan hatus mensegmen pasar ini
berdasarkan daerah dan mengembangkan strategi promosi yang berbeda.
Faktor
Kelas Sosial
Perilaku
konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga
serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh
banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi
kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran
individu atau bersama.
Keluarga dapat pempengaruhi perilaku pembelian.
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan
situasi.
Seseorang
umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub,
organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan
dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan
penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
Cabang
budaya suatu masyarakat bisa ditunjukkan oleh kelas sosial yang ada dalam
masyarakat. Kelas sosial menunjukkan adanya kelompok-kelompok yang secara umum
mempunyai perbedaan dalam hal pendapatan, gaya hidup dan kecenderungan
konsumsi. Kelas sosial dapat ditentukan dari :
·
Keluarga
·
Pekerjaan,
pekerjaan sangat mempengaruhi gaya hidup dan merupakan basis penting untuk
menyampaikan prestise, kehormatan dan respek.
·
Pemilikan,
adalah simbol keanggotaan kelas tidak hanya jumlah pemilikan, tetapi sifat
pilihan yang dibuat. Keputusan pemilikan yang mencerminkan kelas sosial suatu
keluarga adalah pilihan dimana untuk tinggal. Pemilikan lainnya yang berfungsi
sebagai indikator status sosial mencakup kenggotaan dalam klub, gaya perabot,
jenis liburan, busana.
·
Orientasi
nilai. Nilai _kepercayaan bersama mengenai bagaimana orang harus berperilaku
menunjukkankelas sosial mana sesaeorang termasuk didalamnya.
Setiap kelas sosial akan berbeda dalam hal :
1. Perilaku pengeluaran ( spending behaviour)
2. Penggunaan produk (produk usage) : jenis
makanan, jenis pakaian.
3. Pemilihan merek (brand choice) : memiliki
preferenci pada merek tertentu atau tidak.
4. Perilaku berbelanja (shopping behaviour) :
tempat berbelanja, cara berbelanja.
5. Ekspos media (media ekspose) : media yang
dikonsumsi (jenis dan banyaknya).
Masing-masing kelompok memperlihatkan nilai dan
perilaku karakteristik yang berguna untuk analisis konsumen dalam mendesain
program pemasaran. Adalah perlu untuk menganalisis pengenalan kebutuhaan,
proses pencarian, kriteria evaluasi dan pola pembelian dari berbagai kelas
sosial untuk mencocokkan produk dan komunikasi secara tepat dengan kelas
sosial.
Perilaku Konsumen
dan Strategi
Perilaku konsumen
terkait dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran harus mampu menyusun
kriteria pembentukan segmen konsumen, kemudian melakukan pengelompokan dan
menyusun profil dari konsumen tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah satu
segmen untuk dijadikan pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun dan
mengimplementasikan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk segmen tersebut.
Dalam melakukan strategi pemasaran kita juga
harus melihat budaya dan kelas sosial karena setiap kelompok berbeda-beda
sehingga strategi pemasaranpun berbeda.
TUGAS KEGIATAN BELAJAR 3
- Buatlah ringkasan mengenai kelompok acuan dan keluarga!
Kelompok Acuan
Pengaruh
pribadi mempunyai peranan penting dalam pengambilan keputusan konsumen, yang
diekspresikan oleh :
1. Kelompok
Acuan (Reference Group)
Kelompok acuan ini diperkenalkan
pertama kali oleh Herbert H. Hyman The Psychology of Status (1942). Kelompok
acuan merupakan orang atau kelompok orang yang mempengaruhi secara bermakna
perilaku individu. Dalam perspektif pemasaran, kelompok acuan merupakan
kelompok yang berfungsi sebagai referensi bagi seseorang dalam keputusan
pembelian dan konsumsi.
Tiga alasan
seseorang bergabung dengan kelompok acuan :
1.
Untuk
mendapatkan pengetahuan yang berharga
2. Untuk mendapatkan penghargaan atau
menghindari hukuman
3. Untuk mendapatkan makna yang digunakan
untuk membangun, memodifikasi atau memelihara konsep pribadi mereka
Jenis Kelompok Acuan :
1.
Kelompok Formal adalah kelompok yang memiliki struktur organisasi secara
tertulis dan keanggotaan yang terdaftar secara resmi.
2.
Kelompok Informal adalah kelompok yang tidak memiliki struktur organisasi
secara tertulis dan sifat keanggotaan tidak tercatat.
3.
Kelompok Primer adalah kelompok
yang melibatkan interaksi langsung atau tatap muka secara langsung.
4.
Kelompok Sekunder adalah kelompok yang tidak melibatkan interaksi
langsung atau tidak tatap muka secara langsung.
5.
Kelompok Keanggotaan
adalah kelompok dimana seseorang menjadi anggota formal dari keanggotaan
kelompok acuannya.
6.
Kelompok Aspirasi adalah kelompok yang memperlihatkan keinginan untuk
mengikuti norma, nilai maupun perilaku dari orang lain yang dijadikan kelompok
acuannya.
7.
Kelompok Disosiasi adalah seseorang atau kelompok yang berusaha untuk
menghindari asosiasi dengan kelompok acuan
Macam Pengaruh Kelompok Acuan terhadap
Manusia:
1.
Pengaruh Normatif yaitu pengaruh dari kelompok acuan terhadap
seseorang melalui norma-norma sosial yang harus dipatuhi dan diikuti. Akan
semakin kuat pengaruhnya, jika :
Ø
Tekanan kuat untuk mematuhi norma-norma yang ada
Ø
Penerimaan sosial sebagai motivasi kuat
Ø
Produk dan jasa yang dibeli akan terlihat sebagai simbol dari norma
social
Pengaruh Normatif ini bisa disebut dengan Utilitarian
yaitu kelompok
acuan memilki kontrol atas imbalan atau hukuman yang penting. Konsumen biasanya
menyesuaikan diri dengan keinginan kelompok acuan, jika :
Ø Mereka
percaya bahwa kelompok tersebut dapat mengontrol imbalan dan hukuman
Ø Perilakunya
nyata atau dapat diketahui oleh kelompok
Ø
Mereka mendominasi
untuk mendapatkan imbalan atau menghindari hukuman
2. Pengaruh
Ekspresi Nilai yaitu pengaruh dari
kelompok acuan terhadap seseorang dengan harapan orang tersebut dapat dipandang
sama dengan kelompok acuan. Mencerminkan
makna yang diinginkan. Contoh : Motor Harley yang memilki image tertentu bagi
pemakainya.
3.
Pengaruh Informasi yaitu pengaruh dari kelompok acuan yang memiliki
pengetahuan dan informasi yang lebih baik. Memberikan informasi yang berguna kepada konsumen baik
secara verbal maupun demonstrasi. Informasi yang relevan lebih membuat konsumen
terpengaruh oleh kelompok acuan. Informasi yang
diberikan dapat diberikan secara :
Ø
Sengaja ( mencari tahu informasi)
Ø Tidak sengaja ( biasanya dalam bentuk
obrolan bersama)
Ø Bagaimana informasi dapat dipindahkan ke
konsumen adalah ketika
kelompok
acuan memulai proses tersebut.
Macam
Pengaruh Kelompok Acuan terhadap Suatu Produk :
1. Berkaitan dengan sejauh mana suatu produk
atau merek adalah sesuatu yang dibutuhkan atau benda yang mewah.
2. Sejauh mana objek yang sedang
dipertanyakan menarik atau dikenal oleh orang lain. Dibagi menjadi dua yaitu
barang public ( kepemilikan dan penggunaan barang diketahui oleh orang lain,
dapat diketahui mereknya tanpa mengalami kesulitan) dan barang pribadi
(digunakan secara pribadi dan kurang diketahui).
Berdasarkan keterangan diatas
maka dapat disimpulkan bahwa efek dari dimensi public-pribadi dan mewah-kebutuhan
pada pengaruh kelompok acuan untuk pilihan produk dan merek adalah sebagai
berikut:
|
Kebutuhan
|
Barang mewah
|
Publik
|
Kebutuhan public
Pengaruh referensi
Produk : lemah
Merek : kuat
Contoh : jam,
mobil
|
Barang mewah public
Pengaruh referensi
Produk : kuat
Merek
: kuat
Contoh : club
golf
|
Pribadi
|
Kebutuhan pribadi
Pengaruh referensi
Produk : lemah
Merek : lemah
Contoh :
kasur, lampu
|
Barang mewah pribadi
Pengaruh referensi
Produk : kuat
Merek : lemah
Contoh : game
TV
|
2. Komunikasi
Lisan
Seorang Konsumen seringkali meminta
pendapat mengenai produk dan jasa kepada teman, keluarga atau kelompok acuan
lainnya. Proses Komunikasi dengan kelompok acuan dilakukan secara lisan.
Kelompok acuan yang memberikan pendapat atau opini disebut pemberi pengaruh
atau pemimpin opini (Opinion Leader).
Beberapa Alasan konsumen meminta
pendapat :
1. Tidak
memiliki informasi yang cukup untuk mengambil keputusan
2. Produk
bersifat rumit dan sulit dievaluasi dengan kriteria dua yang objektif
3. Tidak
memiliki kemampuan untuk mengevaluasi produk/jasa
4. Sumber
informasi lain dianggap memiliki kredibilitas rendah
5. Orang
yang berpengaruh lebih mudah dihubungi daripada sumber lainnya, sehingga bisa
menghemat waktu untuk berkonsultasi
6. Adanya
hubungan sosial yang kuat antara influencer dan konsumen
7. Konsumen
tersebut membutuhkan persetujuan sosial
Keluarga
Pengertian keluarga yaitu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang
yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama.
Rumah Tangga
Rumah tangga dibedakan menjadi dua, yaitu rumah tangga biasa dan rumah
tangga khusus
- Rumah Tangga Biasa adalah seorang atau kelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya mengurus kebutuhan sehari-hari bersama menjadi satu.
- Rumah Tangga Khusus (i) orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah tahanan yg pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola oleh suatu lembaga, dan (ii) kelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih.
Peranan anggota keluarga dalam
pengambilan keputusan pembelian :
- Inisiator (initiator)
Seorang anggota keluarga yang memiliki ide
atau gagasan untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk.
- Pemberi pengaruh (Influencer)
Memberi informasi bagi anggota keluarga
lainya tentang suatu produk atau jasa (seorang anak memberitahukan orang
tuanya tentang merek sereal untuk
sarapan pagi).
- Penjaga pintu (gatekeeper)
Mengontrol aliran info yang masuk kedalam
keluarga (seorang ibu yang tidak memberitahu anaknya tentang mainan baru).
- Pengambil keputusan (decider)
Memilki
keputusn untuk menentukan apakah suatu produk atau jasa akan dibeli atau tidak.
- Pembeli (buyer)
Orang
yang akan membeli produk atau jasa.
- Pengguna (user)
Mengkonsumsi
atau menggunakan produk atau jasa.
- Pembuang (disposer)
Membuang suatu produk atau memberhentikan
penggunaan suatu jasa.
Peranan Suami dan Istri dalam pengambilan
Keputusan keluarga :
Dalam pengambilan keputusan keluarga terdapat hal yang
menjadi perhatian yaitu perbedaan kelas produk dan hubungannya dengan
pengambilan keputusan keluarga, struktur peran suami atau istri dan factor
penentu pengambilan keputusan bersama. Dari pengambilan keputusan tersebut,
dapat disimpulkan :
Ø Keterlibatan suami atau istri untuk
masing-masing kelas produk memiliki perbedaan yang lebih lebar.
Ø Dalam sebuah kelas produk tertentu, ada
perbedaan dalam keterlibatan suami/istri untuk setiap keputusan khusus yang
diambil dan untuk setiap tahapan pengambilan keputusan.
Ø Keterlibatan suami atau istri untuk
berbagai keputusan konsumen cenderung berbeda cukup besar antara keluarga satu
dengan lainnya.
Beberapa
studi mengidentifikasikan model pengambilan keputusan produk oleh sebuah
keluarga, yaitu :
Ø Istri lebih dominan dalam pengambilan
keputusan
Ø Suami dominan dalam mengambil keputusan
Ø Keputusan autonomi (tanpa tergantung satu
sama lain)
Ø Keputusan bersama
Siklus Hidup Keluarga
Siklus Hidup Keluarga menggambarkan
tahap-tahap yang dijalani oleh sebuah keluarga dengan semakin meningkatnya usia
anggota keluarga. Setiap tahap keluarga akan menggambarkan kebutuhan yang
berbeda. Sehingga keluarga pun akan membutuhkan produk dan jasa yang berbeda.
Tahap Siklus Hidup menurut Mowen dan Minor (1998, hal 525)
1.
Bujangan I :
Belum Kawin – Single
2.
Pengantin Baru : Menikah
dan belum memiliki anak, usia di bawah 35 tahun
3.
Keluarga Lengkap I : Keluarga Lengkap, istri < 35
tahun dan anak < 6 tahun
4.
Keluarga Lengkap Lambat : Keluarga
Lengkap, istri > 35 tahun dan anak < 6 tahun
5. Keluarga
Lengkap
II dan III : Keluarga Lengkap, anak < 6 tahun dan
anak > 6 tahun tinggal
bersama
6.
Keluarga Tanpa Anak : Suami dan
Istri < 65 tahun tanpa anak di rumah
7.
Keluarga Lanjut : Suami
dan Istri > 65 tahun tanpa anak di rumah
8.
Bujangan II :
Belum Kawin, usia di bawah 65 tahun
9.
Bujangan III : Belum
Kawin, usia di atas 65 tahun
10.
Orang Tua Tunggal : Ayah dengan
anak-anaknya atau Ibu dengan anak-anaknya, usia
orang tua <
65 tahun
11.
Keluarga Tanpa Anak : Pasangan yang
tidak memiliki anak, baik karena atas
kehendaknya atau bukan kehendaknya
12.
Keluarga Lainnya : Sekelompok
orang yang bersaudara tinggal bersama
Beberapa jenis strategi umum yang mempengaruhi
keluarga:
1.
Pengaruh ahli
Digambarkan oleh upaya salah
satu pihak menyajikan informsi khusus dari berbagai macam alternative yang ada
(menyajikan informasi yang rinci)
2.
Pengaruh legitimasi
Upaya salah satu pihak untuk mempergunakan perasaan
pasangannya untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang berkaitan dengan peran
masing-masing sebagai suatu pasangan yang telah disepakati.
3.
Tawar-menawar
Upaya salah satu pihak untuk mengubah keputusan bersama
menjadi keputusan yang otonomi sebagai imbalan atas kebaikan yang diberikan
kepada pasangannya ( ada kesepakatan).
4.
Pengaruh imbalan
Didasarkan pada suatu
komsinasi antara strategi kekuatan atau pengaruh imbalan dan referensi.
5.
Pengaruh emosional
Melibatkan penampakan reaksi
yang bermuatan emosi.
6.
Pengaruh manajemen kesan
Merangkum semua upaya membujuk yang telah disiapkan terlebih
dahulu untuk memperkuat pengaruh pembeda seseorang dalam suatu hubungan dua
arah.
2. Jelaskan beberapa kelompok acuan yang terkait dengan konsumen !
Beberapa kelompok acuan yang
terkait dengan konsumen, yaitu :
1. Kelompok persahabatan (friendship group)
Merupakan kelompok dimana anggotanya
memilki ikatan atau hubungan pertemanan, sahabat atau lainnya. Dan pemasar
melihat bahwa kelompok persahabatan berpengaruh terhadap pembelian produk atau
jasa.
2. Kelompok belanja (shopping group)
Kelompok ini merupakan kelompok yang
terdiri dari dua orang atau lebih yang melakukan belanja secara bersama-sama,
baik dalam ikatan keluarga atau hubungan lain maupun yang belim memilki ikatan
dalam artian melakukan aktivitas belanja dalam satu tempat secara bersama-sama.
Mereka yang terlibat dalam kelompok belanja memiliki kecenderungan untuk saling
bertukar ataupun memberi informasi mengenai produk atau merek yang dijual.
3. kelompok kerja (work group)
Kelompok kerja ini merupakan kelompok yang
bekerja bersama dalam satu tempat kerja. Biasanya didalam tempat kerja,
interaksi yang terjadi ditempoat kerja akan mempengarihi perilaku konsumsi dan
pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk atau jasa. Misalnya, ketika
jam makan siang, seseorang akan mempengarihi atau memberikan informasi kepada
rekan kerja lainnya untuk makan di tempat tertentu (merekomendasikan).
4.
kelompok atau masyarakat maya (virtual groups or
communities)
kelompok ini terbentuk karena adanya
batasan geografik dan waktu sehingga menggunakan tekhnologi dalam berkomunikasi
melalui internet dengan membentuk kelompok-kelompok tertentu. Saat ini sudah
cukup banyak website yang terbentuk seperti yang saat ini marak melalui
facebook, email, friendster, dll.
5.
kelompok pegiat konsumen (consumer action groups)
kelompok
ini merupakan kelompok yang terbentuk sebagai akibat adanya kurang puas atau
perasaan kecewa terhadap pembelian produk ataupun jasa. Dimana konsumen
memeilki kecenderungan untuk diam, mengirim surat ke pemasar, atau mengeluh
melalui media lain untuk mempublikasikan kekecewaannya. Oleh karena itu, maka
muncul kelompok yang berusaha untuk melindungi atau membantu mengatasi
kekecewaan dalam pembelian, misalnya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.
3. Jelaskan beberapa kelompok acuan yang digunakan dalam komunikasi
pemasaran! Berikan contoh serta fungsi yang diperankan!
Komunikasi
pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan yang ditunjukan kapada
konsumen.tahap pertama yang ingin dicapai dari strategi komunikasi pemasaran
adalah tapan perubahan knowledge (pengetahuan), dalam perubahan ini konsumen
mengetahui adanya keberadaan sebuah produk,tahapan kedua adalah perubahan sikap
dalam consumer behavior perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsure yang
disebut oleh Sciffman dan Kanuk menunjukkan bahwa tahapan perubahan sikap
ditentukan dan conation(perilaku),jika tiga komponen ini menunjukkan adanya
kecenderungan terhadap sebuah perubahan (kognitif,afektif,dan konatif)
Beberapa kelompok acuan yang digunakan
dalam komunikasi pemasaran, yaitu:
- Selebriti
Selebritis merupakan seseorang yang cukup
dikenal oleh masyarakat dan biasanya mempengaruhi pembelian suatu produk atau
jasa. Selebriti ini bisa berasal dari kalangan artis, politikus, atau ahli
dalam bidangnya. Selebriti ini berfungsi sebagai memberikan kesaksian,
memberikan dorongan dan penguatan, bertindak sebagai aktore dalam iklan dan
betindak sebagai juru bicara perusahaan. Sebagai contohnya, Sampo Rejoice yang
di iklankan oleh Alyssa Soebandono.
- Ahli atau pakar
Pemasar menggunakan para pakar atau ahli
untuk mengiklankan produknya sehingga relevan. Misalnya produk Vegeta dimana
seorang dokter memberikan informasi kepada konsumen akan produk Vegeta
tersebut.
- Orang biasa (The Common Man)
Perusahaan menampilkan atau menggunakan
konsumen yang puas terhadap produknya dalam iklan disebut sebagai penggunaan
orang biasa. Misalnya, pada produk Rinso menggunakan orang biasa untuk
memberikan keterangan bahwa produk yang ditawarkan memuaskan.
- Para eksekutif dan karyawan
Para eksekutif perusahaan adalah
orang-orang yang dianggap sukses dalam bidangnya sehingga pemasar berusaha
untuk memberikan kesan kepada konsumen bahwa para eksekutif figur sukses dan
menarik mniat konsumen dalam melakukan pembelian. Misalnya produk Promag
menampilkan eksekutif dari perusahaannya untuk menunjukkan bahwa produknya
berkualitas dan terjamin bagi konsumen.
- Karakter dagang atau juru bicara (Trade or Spokes – Character)
Merupakan simbol dari perusahaan yang
digunakan dalam komunikasi pemasaran. Misalnya : Mc Donald’s yang selalu
menggunakan simbol M dalam setiap iklan produknya.
- Penguatan lainnya sebagai kelompok acuan
Ini merupakan upaya perusahaan untuk
memberikan penguatan pada produknya mengenai standar dan kualitas produk, baik
berupa simbol ataupun tanda pada produk yang dijual. Misalnya, pada setiap
produk makanan atau minuman tertera tulisan halal sehingga bagi sebagian
masyarakat yang beragama Islam dapat mengkonsumsi produk tanpa merasa kawatir
akan kehalalannya.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan model proses pengaruh pribadi!
Model
proses pengaruh pribadi merupakan model
bagaimana seseorang (pribadi) mempengaruhi orang lain dalam berperilaku.
Terdapat beberapa teori yang terkait, yaitu :
- Teori menetas
Menjelaskan bahwa konsumen kelas bawah
memilki kecenderungan untuk meniru perilaku konsumen kelas atas. Pengaruh
tersebut akan disampaikan melalui kelas sosial terutama dalam cara berpakaian
dan gaya hidup.
- Arus dua arah
Menyatakan bahwa ide-ide baru biasanya
mengalir ke orang yang berpengaruh, kemudian disampaikan lagi melalui lisan
kepada orang-orang yang lebih pasif dalam mencari informasi. Teori ini
mengansumsikan bahwa penerima pengaruh adalah orang yang pasif, padahal dalam
kenyataannya, penerima pengaruh biasanya aktif mencari informasi. Merekalah
sebagai orang yang memiliki inisiatif mencari orang-orang yang dipercaya untuk
memberikan informasi dan saran.
- Interaksi multitahap
Teori ini menjelaskan bahwa pemberi
pengaruh dan penerima pengaruh dipengaruhi oleh media massa. Media massa bisa
mendorong dan memotivasi konsumen untuk mencari saran kepada orang yang
berpengaruh atau sebaliknya. Komunikasinya bisa berupa komunikasi lisan. Komunikasi
lisan (pertukaran pikiran, ide dan komentar antara dua orang atau lebih
konsumen) antara pemberi pengaruh dan pencari informasi merupakan suatu bentuk
diadic exchange (bentuk pertukaran sumber daya antara dua orang). Beberapa
faktor pendorong terjadinya komunikasi lisan tersebut :
- kebutuhan dari pemberi informasi
- Untuk memperoleh perasaan prestise dan serba tahu
- Untuk menghilangkan keraguan tentang pembelian yang telah dilakukannya
- Untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang-orang yang disenanginya
- Untuk memperoleh manfaat nyata
- kebutuhan dari penerima informasi
§ Untuk mencari informasi dari orang yang
dipercaya
§
Untuk mengurangi kekewatiran tentang resiko
pembelian
§ Untuk mengurangi waktu dalam mencari
informasi
5. Jelaskan pengaruh kelompok acuan dan keluarga terhadap startegi
pemasaran!
Pemasar
membuat suatu startegi pemasaran dengan juga memperhatikan kelompok acuan dan
keluarga sebagai bahan analisis. Kelompok acuan dan keluarga ini yang kadang
mempengaruhi proses pembelian oleh konsumen. Dalam kelompok acuan, pemasar
menggunakan para ahli sebagai strategi pemasaran untuk menguatkan produknya
bahwa produk tersebut sudah relevan oleh ahlinya. Dan ini juga yang digunakan
oleh perusahaan Ajinomoto yang menggunakan Koki Rudi yang merupakan seorang
pakar makanan sehingga memberikan kesan bahwa produk ajinomoto sudah digunakan
oleh ahli makanan. Selain itu juga kecap sedap yang menampilkan seoarang chief
terkenal sehingga menunjukkan kesan bahwa kecap sedap dikonsumsi oleh chief
restoran terkenal.
Keluarga juga merupakan bahan analisis
yang digunakan oleh pemasar. Biasanya dalam sebuah keluaga berpengaruh terhadap
keputusan untuk melakukan pemebelian sehingga pemasar berupaya menganalisis
jumlah anggota dan peran yang ada didalamnya. Misalnya, Mc Donald dalam setiap
outletnya menggunakan patung Ronald untuk menarik anak sehingga tertarik untuk
masuk dan makan didalamnya.
Beberapa profesi sering digunakan oleh
produsen sebagai kelompok acuan untuk memasarkan produk dan jasa. Profesi
tersebut antara lain adalah guru, dosen, dokter, dan para eksekutif perusahaan.
Misalnya saja dosen, dalam hal ini dosen memiliki pengaruh yang kuat kepada
mahasiswa tentang piihan buku yang akan dipakainya. Para penerbit biasanya
mengirimkan contoh buku kepada dosen untuk dievaluasi. Jika buku tersebut
dianggap tepat untuk bahan ajarnya, maka dosen akan mengumumkan tenatang buku
wajib yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Peter dan Olson. 1996. Perilaku
Konsumen dan Strategi Pemasaran. D. Sihombing (penerjemah). Consumen Behavior. Gelora Aksara
Pratama. Jakarta
Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen.
Ghalia Indonesia. Jakarta
terima kasih artikelnya sangat mencerahkan
BalasHapusStrategi Pemasaran
sama-sama gan :)
BalasHapus