Sabtu, 02 Juni 2012

MANAJEMEN MODAL KERJA


MANAJEMEN KEUANGAN

PENGERTIAN MODAL KERJA
Modal kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Contoh manajemen modal kerja adalah manajemen kas, manajemen piutang manajemen persediaan.Terdapat tiga konsep definisi modal kerja yaitu :
1.      Konsep kuantitatif:
Konsep ini menunjukan jumlah dana ( fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancer ( gross working capital ).
2.      Konsep kualitatif:
Menitik beratkan pada kualitas modal kerja menurut konsep ini modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhdap hutang lancar ( net working capital ). Sehingga menunjukan margin of protection (tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek)
3.      Konsep fungsional:
Menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan yaitu current income dan future income.


TUJUAN DAN SUMBER MODAL KERJA
Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya. Dimana sumber- sumber modal kerja berasal…
1.      Hasil operasi perusahaan.
2.      Keuntungan dari pernjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek)
3.      Penjualan aktiva tidak lancar
4.      Penjualan saham atau obligasi

SEBAB PERUBAHAN MODAL KERJA
ü  Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja akan bertambah
ü  Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,modal kerja kan bertambah
ü  Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar, maka modal kerja akan bertambah
ü  Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja
ü  Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja
ü  Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.

MANFAAT MANAJEMEN MODAL KERJA
ü  Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
ü  Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
ü  Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
ü  Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
ü  Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
ü  Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja.
LAPORAN MODAL KERJA
Laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan sebab-sebab perubahan-peubahan posisi keuangan perusahaan tersebut.
Contoh penyusunan “Laporan Modal Kerja” berikut ini diberikan data PT Jaya Makmur yang diperbandingkan antara 31 desember 1997 dengan neraca 31 desember 1998 sebagai berikut :

PT. JAYA MAKMUR
Neraca yang diperbandingkan
31 Desember 1997,1998
neraca yg diperbandingkan
Laba ditahan tahun 1996 Rp771,400. dan laba bersih tahun 1997 Rp 1,000,000 di asumsikan jika tidak diketahui data lainnya, maka dari neraca yang diperbandingan tersebut dapat secara langsung dibuat “Laporan Perubahan Modal Kerja” sebagai berikut 
PT. JAYA MAKMUR
Laporan Perubahan Modal
Untuk Tahun 1998
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Sumber Modal Kerja :
1)      Hasil Operasi   :           Laba                                        Rp. 521,900
Depresiasi                                Rp.   83,500 
-----------------   +
                                                                                                Rp. 605,400
2)      Penjualan Saham                                                         Rp. 600,000 
-----------------   +
Rp1,205,400
Penggunaan Modal Kerja
1)      Pembelian Gedung                                          Rp.  400,000
2)      Pembelian Alat-alat Kantor                            Rp.  150,000
3)      Pembayaran Hutang Obligasi                         Rp.  150,000 
------------------  +
            Rp.  700,000
------------------- -
Kenaikan Modal Kerja                                                            Rp.505,400

            Dari laporan diatas maka PT JAYA MAKMUR mendapatkan  kenaikan modal kerja pada tahun 1998 sebesar Rp. 505,400 dimana sumbernya berasal dari hasil operasi dan penjualan saham.
Laporan modal kerja akan bertambah apabila aktiva lancar bertambah yang diimbangi atau dibarengi dengan perubahan dalam sector atau pos tidak lancar (non current account). Tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan misalnya penggunaan aktiva lancar untuk melunasi atau membayar hutang lancar.
Manajemen modal kerja yang sehat memperhatikan 2 masalah keputusan yang mendasar pada perusahaan :
ü  Penentuan jumlah optimal investasi dalam aktiva lancar
ü  Penentuan kombinasi yang tepat antara pembelanjaan utang lancar dan utang jangka panjang untuk mendukung investasi dalam modal kerja.

ADA 3 MACAM PENGERTIAN TENTANG MODAL:
1.      Non Working Capital
Dana yg tdk menghasilkan current income atau jk menghasilkan current income tdk sesuai dg maksud utama didirikannya perush. tsb.
2.      Potential working capital (Modal Kerja Potensial)
3.      Modal Kerja
Keterangan:
1)      Depresiasi bangunan setiap tahun Rp 22.500,- dan depresiasi mesin setiap tahun Rp 30.000,-
2)      Penjualan dg kredit dg profit margin sebesar 40 %
Tentukan besarnya Modal Kerja menurut konsep fungsional ?
Dari data tersebut , besarnya modal kerja menurut konsep fungsional sebagai berikut :




 


















JENIS MODAL KERJA (W.B. Taylor)
A.    Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal Kerja yg hrs tetap ada  dlm perusahaan utk menjalankan fungsinya.
1.      Modal Kerja Primer (Primary working capital)
Jumlah Modal Kerja minimum yg hrs ada pd perush utk menjamin kontinuitas usahanya
2.      Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
Jumlah Modal Kerja yg diperlukan utk menyelenggarakan luas produksi normal
B.     Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Modal Kerja yg jumlahnya berubah-ubah sesuai dg perubahan keadaan.
1.      Modal kerja musiman (seasonal working capital)  Æ berubah krn fluktuasi musim
2.      Modal kerja siklis (cyclical working capital) Æ berubah krn fluktuasi konjungtur
3.      Modal kerja darurat (emergency working capital)  Æ berubah krn keadaan darurat

PERPUTARAN MODAL KERJA
Periode perputaran Modal Kerja di mulai dari saat di mana kas diinvestasikan dlm komponen modal kerja sampai saat di mana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tsb, makin cepat (makin  tinggi) perputarannya.

Contoh:









Tingkat perputaran modal kerja dalam 1 tahun diketahui dengan cara menbagi tahun dalam bulan atau hari dengan periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Diketahui :
ü  Periode perputaran modal kerja (k1-k2)= 1 bulan, maka tingkat perputaran modal modal kerjanya 12 kali dalam 1 tahun
ü  Jika k1-k2 = 2 bulan, tingkat perputaran modal kerja 6 x setahunnya
ü  Jika k1-k2 = 3 bulan, tingkat perputaran modal kerja 4 x setahunnya
ü  Jika k1-k2 = 4 bulan, dimana barang harus dibayar dulu sebulan sebelum barang diterima, periode penyimpanan dan penjualan meliputi waktu 2 bulan penerimaan piutang 1 bulan, dapat dihitung dari neraca dan income statement dengan :


 









PENENTUAN BESARNYA KEBUTUHAN MODAL KERJA 
Besar Kecilnya Modal Kerja tergantung dr 2 faktor :
1)      Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamamya proses produksi, lamanya barang di simpan digudang, jika waktu penerimaan piutang.
2)      Pengeluaran kas rata-rata setiap hari 
Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap hari untuk keperluan bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan lain-lain.
Modal Kerja makin besar, jika :
ü  Jumlah pengeluaran kas setiap tetap, periode perputaran lama
ü  Periode perputaran tetap, jumlah pengeluaran kas besar

Contoh:
PT “ABC” memproduksi produk Z, setiap harinya sebanyak 100 unit. Dalam satu bulan perusahaan bekerja selama 25 hari. Unsur biaya yang dibebankan untuk setiap unit produk adalah sbb:
a.       Bahan Mentah A seharga Rp 500
b.      Bahan Mentah B seharga Rp 200
c.       Tenaga Kerja Langsung Rp 400
Biaya administrasi setiap bulan Rp 1.250.000. Gaji pimpinan perusahaan setiap bulan Rp 2.000.000. Uutuk membeli bahan mentah A perusahaan harus memberikan uang muka kepada supplier bahan mentah tsb rata-rata 5 hr sebelum bahan mentah diterima. Waktu yang diperlukan  untuk membuat barang tersebut 5 hari, dan selanjutnya atas pertimbangan kualitas barang masih harus tersimpan digudang 2 hari. Penjualan dilakukan dengan kredit dengan syarat pembayaran 10 hari sesudah barang diambil. Pimpinan menetapkan persediaan besi Rp 2.000.000. Berapa besarnya kebutuhan Modal Kerja yang diperlukan perusahaan tersebut untuk membiayai membiayai operasi perusahaan secara Kontinyu?

Jawab:
Periode perputaran
a)      Bahan mentah A
ü  Dana yang terikat dalam persekot bahan        5   hari
ü  Proses produksi                                               5   hari
ü  Barang jadi                                                      2   hari
ü  Piutang dagang                                               10  hari
b)      Bahan mentah B, tenaga kerja langsung, biaya administrasi, gaji pimpinan
ü  Proses produksi                                               5   hari
ü  Barang jadi                                                      2  hari
ü  Piutang dagang                                               10  hari
Kebutuhan dana yang akan ditanamkan dalam unsur modal kerja tersebut adalah:
a)      Bahan mentah A            =  100 unit x Rp.500 x 22 hari  = Rp.  1.100.000
b)      Bahan mentah B            =  100 unit x Rp. 200 x 17 hari = Rp.     340.000
c)      Tenaga kerja langsung   =  100 unit x Rp. 400 x 17 hari = Rp.     680.000
                                                                                                      --------------------- +
            Jumlah                                                                                 Rp.  2.120.000 

Biaya administrasi dan gaji pimpinan :
ü  Jumlah biaya selama 1 bulan Rp. 3.250.000
ü  Jumlah biaya produksi selama 1 bulan (25 hari ) = 25 x 100 unit = 2500 unit
ü  Biaya per unit = Rp. Rp. 3.250.000 / 2500 unit = Rp. 1300
ü  Biaya per hari 100 unit x Rp. 1300 = Rp. 1.300.000


Dana yang diperlukan untuk biaya selama periode perputaran
= Rp. 1.300.000 x 17 hari       =  Rp.  22.100.000
Persediaan kas minimal                                               =  Rp.    2.000.000
                                                                                                 ---------------------  +
Jumlah modal kerja yang dibutuhkan                                     =  Rp. 26.220.000     
Pentingnya Manajemen Modal Kerja
Manajemen Modal Kerja adalah pengaturan total dan jumlah masing-masing komponen modal kerja dan pembelanjaan yg dibutuhkan untuk mendukung aktiva lancar.
Beberapa alasan pentingnya manajemen modal kerja:
1.      Sebagian wtk manajer keuangan banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah modal kerja. Misalnya agar perusahaan beroperasi efisien, persediaan perlu dikelola secara hati-hati.
2.      Keputusan modal kerja dapat berpengaruh secara berarti terhdp risiko, return dan harga saham.
Manajemen modal kerja yang sehat memperhatikan 2 masalah keputusan yang mendasar yaitu:
1.      Masalah penentuan jumlah optimal investasi dalam aktiva lancar (AL)
2.      Penentuan kombinasi yang tepat antara pembelanjaan dengan utang jangka pendek dan jangka panjang untuk mendukung investasi modal kerja
Ada 2 masalah kunci dalam penentuan tingkat aktiva lancar yang optimal yaitu:
1.      Masalah Likuiditas
2.      Trade-off antara profitabilitas dan risiko

Pertimbangan yg diperlukan oleh  manajemen dlm penentuan modal kerja (Horne and Wachowic, 1995) diantaranya:
1.      Aktiva Lancar             likuiditas 
2.      Aktiva Lancar           resiko yang dihadapi perusahaan       mengurangi resiko kekurangan persediaan
3.      Aktiva Lancar             profitabilitas            modal yang tertanam dlm AL

Terjadinya trade –off antara profitabilitas dan resiko yaitu:
1.      Jika Perusahaan ingin profitabilitas  tinggi, maka harus memelihara AL relatif rendah, akibatnya resiko tinggi terhadap kekurangan sediaan / kehilangan kesempatan penjualan, dan sebaliknya.
2.      Jika Perusahaan ingin resiko rendah terhadap kekurangan persediaan dan kehilangan kesempatan penjualan, maka harus memelihara tingkat AL yang relatif tinggi, akibatnya profitabilitas rendah.

Pada tingkat output tertentu, ada 3 alternatif kebijakan tingkat AL :
1.      Kebijakan I : jumlah / tingkat AL relatif besar (merupakan pendekatan konservatif)
2.      Kebijakan II : jumlah / tingkat AL relatif sedang (merupakan Pendekatan yg bersifat moderat (pendekatan tidak konservatif dan tidak agresif)
3.      Kebijakan III : jumlah / tingkat AL rendah (merupakan Pendekatan agresif)

Terdapat 3 jenis kebijakan pembelanjaan yaitu:
1.      Kebijakan pembelanjaan hedging
Suatu metode pembelanjaan dengan menggunakan pembelanjaan yang mempunyai umur pembelanjaan relatif sama dengan umur investasi
2.      Kebijakan konservatif
Suatu metode pembelanjaan dengan menggunakan pembelanjaan yang mempunyai umur pembelanjaan relatif lebih lama dari umur sebagian investasi dalam aktiva agar terdapat suatu margin of safety dalam menjaga likuiditas
3.      Kebijakan pembelanjaan agresif
Suatu metode pembelanjaan dengan menggunakan pembelanjaan yang mempunyai umur pembelanjaan relatif lebih pendek dari umur sebagian investasi dlm aktiva utk menekan biaya pembelanjaan.

Penerapan Kebijakan Pembelanjaan terhadap komponen Aktiva
 









1 komentar:

  1. Ilmu Pengetahuan: Manajemen Modal Kerja >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Ilmu Pengetahuan: Manajemen Modal Kerja >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Ilmu Pengetahuan: Manajemen Modal Kerja >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK

    BalasHapus