MANAJEMEN
OPERASI DAN PRODUKI DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS
1. Jelaskan
tujuan dari organisasi atau manajemen proyek
Organisasi
berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.
Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya
tidak ada perbedaan yang prinsip, sehingga dapat saya simpulkan bahwa
organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam
rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang
dimiliki.
Tujuan organisasi
merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang
akan datang melalui kegiatan organisasi. Tujuan dapat
berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan
strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan
terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai
dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.
Berbagai
Fungsi Tujuan Organisasi
- Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan
- Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
- Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi
- Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota
- Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi
Tipe-Tipe
Tujuan
Klasifikasi tujuan dari Penow bagi
organisasi pada umumnya dibedakan menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan
mereka yang berkepantingan” , yaitu :
1. Tujuan Kemasyarakatan
(Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
2. Tujuan Keluaran (Output
Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk
fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas bisnis
3. Tujuan Sistem (System Goals),
cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada barang / jasa yang
diproduksi / tujuan yang diambil
4. Tujuan Produk (Product Goals)
/ Tujuan Karakteristik Produk, berbagai karakteristik barang- barang /
jasa-jasa produksi
5. Tujuan Turunan (Derived Goals),
tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian
tujuan lain
Proses Penetapan Tujuan
Merupakan usaha untuk menciptakan
nilai-nilai tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan
organisasi. 6 Unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi
adalah :
- Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai manfaat, paling sedikit sama dengan harganya
- Barang dan jasa dapat memuaskankebutuhan konsumen/ langganan
- Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing
- Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat beroperasi dengan baik
- Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang mengguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses organisasi
- Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham organisasi.
Bidang-Bidang Tujuan
Peter Drucker dan GE,
mengidentifikasikan 8 bidang pokok di mana perusahaan harus menetapkan tujuan :
- Posisi Pasar
- Produkivitas / Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga kerja, peralatan dan keuangan) dengan keluaran organisasi
- Sumber Daya Phisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan memperhatikan mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku
- Profitabilitas
- Inovasi
- Prestasi dan Sikap Karyawan
- Prestasi dan Pengembangan Manajer
- Tanggung Jawab Sosial dan Publik
Kebutuhan Penyeimbangan Tujuan
Hampir semua organisasi mempunyai
serangkaian tujuan yang berganda untuk memnihi permintaan “trade off” dari
berbagai pihak berkepentingan yang terlibat dalam operasi organisasi.
Akibatnya, sering menimbulkan konflik antara pihak-pihak tersebut. Dalam proses
pencapaian tujuan, manajemen harus menentukan keseimbangan / campuran optimum
tujuan-tujuan dam memadukan berbagai kepentingan pihak-pihak yang terlibat
dalam organisasi.
Perumusan Tujuan
Tujuan dirumuskan dengan
mempertimbangkan seluruh kekuatan yang terlibat dalam operasi organisasi.
Perumusan tujuan merupakan Hasil usaha perpaduan untuk memuaskan semua pihak /
himpunan berbagai tujuan individu dan organisasi.
Agar perumusan tujuan efektif
manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagao berikut :
- Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan
- Manajer puncak (sebagai perumus tujuan umum) hendaknya bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan yang lebih rendah
- Tujuan harus realistic, diselaraskan dengan lingkungn internal dan eksternal
- Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang anggota organisasi
- Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat oleh pelaksana
- Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum
- Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan telah ditetapkan.
Menurut Handoko
(1999:98) menyatakan tujuan manajemen proyek adalah sebagai berikut:
a)
Tepat waktu (on time) yaitu waktu atau jadwal yang merupakan salah
satu sasaran utama proyek, keterlambatan akan mengakibatkan
kerugian, seperti penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk memasuki
pasar.
b)
Tepat anggaran (on budget) yaitu biaya yang harus dikeluarkan
sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
c)
Tepat spesifikasi (on specification) dimana proyek harus sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
2.
Jelaskan antara
AOA dan AON
·
AOA (Activity On Arrow )
AOA ( Activity On Arrow ) merupakan
pendekatan yang menggunakan anak panah sebagai simbol kegiatan. Pendekatan ini
biasanya digunakan pada teknik CPM. CPM adalah singkatan dari Critical Path Method (metode
jalur kritis) dimana keduanya merupakan suatu teknik manajemen. Teknik PERT
adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya
penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan berbagai bagian
suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek. Teknik ini
memungkinkan dihasilkannya suatu pekerjaan yang terkendali dan teratur, karena
jadwal dan anggaran dari suatu pekerjaan telah ditentukan terlebih dahulu
sebelum dilaksanakan.
CPM
adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek-proyek yang merupakan
sistem yang paling banyak digunakan diantara semua sistem yang memakai prinsip
pembentukan jaringan. Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti,
demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM merupakan analisa jaringan kerja yang
berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan waktu
penyelesaian total proyek yang bersangkutan.
·
AON (Activity On Node)
AON (Activity On Node ) merupakan pendekatan yang menggunakan
lingkaran atau node sebagai simbol kegiatan. pendekatan ini biasanya digunakan
pada teknik PERT.
PERT
merupakan singkatan dari Program Evaluation and Review Technique (teknik
menilai dan meninjau kembali program). Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu
taraf tertentu dimana waktu merupakan dasar penting dari PERT dalam
penyelesaian kegiatan-kegiatan bagi suatu proyek. Dalam metode PERT dan CPM
masalah utama yaitu teknik untuk menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran
biayanya dengan maksud pekerjaan-pekerjaan yang telah dijadwalkan itu dapat
diselesaikan secara tepat waktu serta tepat biaya.
·
4. Mengapa
“jalur kritis” dianggap penting. Jelaskan !
Menurut
Yamit (2003) jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari kegiatan kritis. Jika
dilihat dari prosedur menghitung umur proyek, maka total waktu jalur kritis
sama dengan umur proyek.
Jalur
kritis penting karena kegunaan jalur kritis adalah untuk mengetahui kegiatan
yang memiliki kepekaan sangat tinggi atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan
atau sering disebut sebagai kegiatan kritis. Apabila kegiatan kritis mengalami
keterlambatan penyelesaian, maka akan memperlambat penyelesaian proyek secara
keseluruhan, meskipun kegiatan lain tidak mengalami keterlambatan. Demikian
pula halnya apabila diinginkan percepatan proyek secara keseluruhan, maka
percepatlah waktu penyelasaian kegiatan kritis. Oleh karena itu selama jangka
waktu penyelesaian proyek, jalur kritis dapat berubah sebagai akibat dari
keterlambatan atau percepatan penyelasaian kegiatan.
Jalur
kritis dapat diidentifikasi dengan menentukan empat parameter untuk setiap
kegiatan:
1)
Waktu
mulai paling awal : waktu yang paling awal di mana aktivitas dapat mulai
diberikan bahwa kegiatan preseden harus diselesaikan terlebih dahulu
2)
Waktu
selesai paling awal, sama dengan waktu mulai paling awal untuk kegiatan
ditambah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas
3)
Waktu
selesai terbaru: waktu terbaru di mana aktivitas dapat diselesaikan tanpa
menunda proyek
4)
LS
- terbaru waktu mulai, sama dengan waktu menyelesaikan terbaru dikurangi waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas.
Slack
waktu untuk
kegiatan adalah waktu antara awal dan terbaru waktu mulai, atau antara awal dan
waktu selesai terakhir. Slack adalah jumlah waktu yang suatu kegiatan dapat
ditunda masa lalu yang paling awal memulai atau awal selesai tanpa menunda
proyek.
Jalur
kritis adalah jalur melalui jaringan proyek di mana tidak ada kegiatan yang
kendur, yaitu jalan yang LS dan ES = EF = LF atas semua aktivitas di
jalan. Demikian pula, untuk mempercepat proyek perlu untuk mengurangi
total waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan di jalur kritis.
5. Apakah
yang dimaksud dengan aktivitas dummy? Dan mengapa kita perlu menggunakannya
dalam jaringan proyek AOA
Aktivitas
Dummy / Kegiatan Semu, adalah suatu kegiatan yang menyatakan berpindahnya
suatu peristiwa ke peristiwa lainnya dengan tidak membutuhkan waktu dan sumber
fasilitas lainnya, sehingga tidak
diperhitungkan. Oleh karena itu waktu kegiatan dihitung sama dengan nol.
Meskipun tidak diperhitungkan, hubungan dummy harus ada ( bila diperlukan)
untuk menyatakan logika ketergantungann kegitan yang patut diperhatikan.
Dalam AOA, anak panah terputus-putus
menyatakan kegiatan semu atau dummy activity . Setiap anak panah memiliki
peranan ganda dalam mewakili kegiatan dan membantu untuk menunjukkan hubungan
utama antara berbagai kegiatan. Dummy di sini berguna untuk membatasi mulainya
kegiatan seperti halnya kegiatan biasa, panjang dan kemiringan dummy ini juga
tak berarti apa-apa sehingga tidak perlu berskala. Bedanya dengan kegiatan
biasa ialah bahwa kegiatan dummy tidak memakan waktu dan sumbar daya, jadi
waktu kegiatan dan biaya sama dengan nol. Kegiatan dummy dalam
jaringan AOA digunakan utnuk memperjelas hubungan. Kegiatan dummy tidak
membutuhkan waktu dan sumber daya, tetapi diperlukan bila sebuah jaringan
mempunyai dua kegiatan dengan kejadian mulai dan akhir yang sama, atau bila dua
atau lebih mengikuti beberapa, tetapi tidak semua, kegiatan ”pendahulu”.
Penggunaan kegiatan dummy juga
penting pada saat software komputer diguanakan untuk menentukan waktu
penyelesaian proyek dengan waktu penyelesaian nol.
6. Jelaskan yang dimaksud dengan waktu mulai paling awal
(ES), mulai paling lambat (EF), selesai paling lambat (LF) dan selesai paling
awal (LS)?
Menentukan jadwal proyek atau jadwal aktivitas artinya perlu
mengidentifikasi waktu mulai dan waktu selesai untuk setiap kegiatan. Kita
menggunakan proses two-pass, terdiri atas forward pass dan backward pass untuk
menentukan jadwal waktu untuk setiap kegiatan. ES dan EF selama forward pass.
LS dan LF ditentukan selama backward pass.
Forward pass merupakan identifikasi waktu-waktu terdahulu. Aturan waktu
mulai terdahulu:
1) Sebelum suatu
kegiatan dapat dimulai, kegiatan pendahulu langsungnya harus selesai
2) Jika suatu
kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES nya adalah sama dengan EF
pendahulunya.
3) Jika suatu
kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES nya adalah nilai maximum
dari semua EF pendahulunya, yaitu ES = max (EF semua pendahulu langsung)
Aturan selesai terdahulu: Waktu selesai terdahulu (EF) dari suatu
kejadian adalah jumlah dari waktu mulai terdahulu (ES) dan waktu kegiatannya,
EF = ES + waktu kejadian. Forward pass, dimulai dengan kegiatan pertama pada
proyek, sedangkan backward pass dimulai dengan kegiatan terakhir dari suatu
proyek. Untuk setiap kegiatan kita pertama-tama menentukan nilai EF-nya,
diikuti dengan nilai ES nya. Dua aturan berikut digunakan dalam proses ini.
Aturan waktu selesai terakhir, aturan ini sekali lagi didasarkan pada kenyataan
bahwa sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, seluruh pendahulu langsungnya harus
diselesaikan.
1) Jika suatu
kegiatan adalah pendahulu langsung bagi hanya satu kegiatan, LF nya sama dengan
LS dari kegiatan yang secara langsung mengikutinya.
2) Jika suatu
kegiatan adalah pendahulu langsung bagi lebih dari satu kegiatan, maka LF nya
dari kegiatan-kegiatan yang secara langsung mengikutinya yaitu LF = Min (LS
dari seluruh kegiatan langsung yang mengikutinya).
Dalam
melakukan perhitungan penentuan waktu penyelesaian digunakan beberapa
terminologi dasar berikut:
E
(earliest event occurence time )
Saat tercepat terjadinya suatu
peristiwa. waktu paling awal suatu kegiatan yg berasal dari node teserbut dapat
dimulai, karena Menurut aturan dasar jaringan kerja, suatu kegiatan baru dapat
dimulai bila kegiatan terdahulu telah selesai.
L (Latest event occurence
time)
Saat paling lambat yang masih
diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi. Waktu Paling lambat yg masih
diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi.
ES (Earliest
Start) dari
setiap aktivitas adalah waktu paling awal dari suatu kegiatan yang paling awal
dari suatu kegiatan yang berasal
dari node tersebut dimulai, karena menurut aturan CPM suatu kegiatan dapat dimulai
apabila kegiatan terdahulunya telah selesai
LF (Latest
Finish) dari
setiap aktivitas adalah waktu paling lambat yang diperbolehkan bagi suatu
peristiwa yang terjadi tanpa memperlambat
penyelesaian proyek
LS (latest activity start time)
Waktu paling lambat kegiatan
boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan. Adalah waktu
paling akhir kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.
LF (latest activity finish
time)
Waktu paling lambat kegiatan
diselesaikan tanpa memperlambat penyelesaian proyek.
t (activity duration time)
Kurun waktu yang diperlukan untuk
suatu kegiatan (hari, minggu, bulan).
7. Lakukan tahapan manajemen proyek (perencanaan,
penjadwalan dan pengawasan) pada UKM acuan kelompok anda. Paparkan dengan rinci!
1) Perencanaan
Pada
perusahaan UD. NUSANTARA perencanaan yang dilakukan pertama kali adalah:
ü Bagaimana cara
menciptakan produk emping yang beda dengan emping yang lain
ü Bagaimana
urutan proses produksinya agar mendapatkan emping yang kualitasnya bagus
ü Merencanakan
peralatan yang akan digunakan
ü Merencanakan
bahan baku apa saja yang digunakan untuk menunjang kualitas produk
ü Berapa
kuantitas yang akan dihasilkan dengan melihat input yang dimiliki dan
permintaan pasar.
ü Desain produk
yang akan di gunakan, kemasan dan ukuran.
ü Melakukan
manajemen persediaan pada bahan baku (input) jagung, peralatan dan produk
emping jagung, hal ini dilakukan untuk
mengatasi adanya permintaan yang tidak terduga.
ü Kemana saja
produk emping tersebut akan di distribusikan dan bagaimana system produksinya.
2) Penjadwalan
ü Melakukan
penjadwalan saat pengiriman baik input maupun output
ü Penjadwalan
jam kerja pada karyawan
ü Untuk proses
produksi tidak ada penjadwalan, maksudnya kapan melakukan produksi tidak
menetap, tergantung pada permintaan konsumen atau pelanggan. Dalam 1 bulan atau
1 minggu berapa sekali melaukan produksi tidak tentu. Jika persediaan produk
habis, maka perusahaan melaukan proses produksi.
3) Pengendalian
ü Melakukan
pengendalian terhadap anggaran atau pengeluaran uang. Jadi perusahaan dalam
melaukan proses produksi, melihat kondisi keuangan atau khas yang tersedia
ü Merubah
perencanaan baru jika perencanaan awal tidak sesuai dengan kondisi
ü Pengendalian
terhadap kuantitas produk. Maksudnya, jika terdapat produk yang lebih maka
produk tersebut digunakan sebagai cemilan suguhan di rumah atau di kasihkan
pada teman yang lagi bersilaturrahmi ke rumah Pak Edi selaku pemilik UD.
NUSANTARA.
ü Pengendalian terhadap
peralatan. Jika terdapat peralatan yang rusak, maka perusahaan sudah menyiapkan
persediaan peralatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2011.http://fajarbax89.blogspot.com/2009/12/pengertian-cpm-dan-pert.html
Diunduh tanggal 14 juni
Anonymous.2011.http://eprints.undip.ac.id/26423/1/OPTIMALISASI_PELAKSANAAN_PROYEK_DENGAN_METODE_PERT-CPM.pdf
Diunduh tanggal 14 juni
Anonymous.2011.http://luffybersahabat.blog.com/2011/01/19/tujuan-organisasi/
Diunduh tanggal 14 juni
Husen,Abrar.2010.
Manajemen Proyek : Perencanaan,
Penjadwalan dan pengendalian Proyek. Jakarta
Kusuma,Hendra.
2002. Manajemen Produksi Perencanaan dan
Pengendalian Produksi. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
Zulian Yamit.2003.Manajemen Produksi dan Operasi.Ekonisia.Fakultas
Ekonomi UII.Yogyakarta
blognya berguna skali gan, teruskan.. (y)
BalasHapusIlmu Pengetahuan: Manajemen Proyek >>>>> Download Now
BalasHapus>>>>> Download Full
Ilmu Pengetahuan: Manajemen Proyek >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Ilmu Pengetahuan: Manajemen Proyek >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK